Pergolakan di Timur Tengah dibandingkan dengan situasi di Eropa Timur dasawarsa 1980-an.
Demokrasi di tiap masing – masing negara berbeda contohnya di Eropa Timur gerakan Prodemokrasi Merontokan satu per satu kekuasaan komunisme, akibatnya Uni Soviet pun ambruk dan Perang Dingin berakhir. Dunia pun terkesima atas perkembangan yang berlangsung di luar dugaan itu, gelombang perubahan pun berlangsung cepat sejak Tembok Berlin dirobohkan pada 1989.
Gejolak Demokratis pun terjadi di Timteng Kaum demonstran tidak hanya menuntut reformasi dan demokratisasi, tetapi juga pengunduran diri juga para pemimpin otoriter dan korup agar tercipta penghargaan terhadap hak asasi manusia. Dibandingkan di Eropa yang Prodemokrasi, Timteng atau rakyat Mesir tidak kompak dalam gerakan menuntut pengunduran diri President Hosni Mubarak tetapi ada kelompok pendukung mubarak yang terkesan rakyat mudah di adu domba.
Pesan untuk Bangsa – bangsa Timteng diharapkan dapat menemukan jalannya sendiri menuju proses demokratisasi. Sebagai tantangan mendesak tentu saja, bagaimana pergolakan di Mesir dan para tetangganya saat ini tidak boleh dibiarkan berlarut – larut, yang dapat membawa resiko pertumpahan darah lebih banyak.
Dikutip : Surat kabar KOMPAS "tajuk rencana" tgl 07 Februari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar